(BOM) Bangkitlah Orang Muda ! Menjadi orang muda yang radikal
tidaklah mudah di zaman ini. Pelayanan bukanlah jaminan untuk seorang muda
dapat hidup kudus. Hal ini dibuktikan dari banyaknya pelayan yang memang jatuh
ke dalam dosa. Banyaknya godaan di sekitar kehidupan terkadang membuat anak
muda bisa berbalik dari jalannya. Dalam Alkitab kita melihat ada beberapa tokoh
contoh anak muda yang radikal yaitu Timotius dan Daud.
Menjadi radikal bukan
berarti hanya sebatas berbicara dalam mengikut Yesus, namun sepenuh hati. Dalam
memenuhi panggilannya harus sepenuh hati, itulah yang dinamakan radikal. Bukan
hanya untuk ajang ikut-ikutan atau bergaya. Namun, anak muda yang radikal harus
dibentuk dari setiap tantangan sehari-hari.
Anak muda memang
memiliki semangat yang luar biasa dan ide yang kreatif. Namun, terkadang kurang
berhikmat. Nah, berikut ini mari belajar dari Timotius dan Daud. Mengapa mereka
bisa menjadi anak muda yang radikal di hadapan Tuhan?
1. Taat
Untuk menjadi anak muda yang taat memang sangat susah. Hal ini disebabkan karenan anak muda tidak suka dengan peraturan dan kekangan. Karena mereka memiliki banyak ide dan semangat. Apa yang mereka pikirkan adalah yang terbaik, maka dari itu mereka sangat sulit untuk menaati sebuah peraturan. Namun, mari belajar dari Timotius. Sebagai anak muda, dia telah bertumbuh dan bertahan dengan imannya dalam penganiayaan.
2
Timotius 3:10
Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku,cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku.
Kadang kala anak muda cenderung mengikuti ambisi dan hawa nafsu. Mereka suka dengan kemewahan dan ingin terkenal. Maka dari itu sering kali mereka menemui kegagalan.
2. Militan
dan Radikal
Anak muda yang radikal berkorelasi dengan sepenuh hati. Kadang kala anak muda hanya memiliki semangat di awal. Dalam pertarungan semangat memang dibutuhkan, namun harus sampai akhir. Daud mengajarkan kita untuk menjadi anak muda yang radikal. Saat bertarung dengan Goliat, dia sangat militant dan sepenuh hati. Dan sampai pada akhirnya dia dapat mengalahkan Goliat. Bisa dipastikan, apabila Goliat tidak dengan sepenuh hati saat bertarung maka dia akan kalah.
1
Timotius 6 : 12
Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
3. Berani
Membayar Harga
Hal yang harus kita lakukan untuk menjadi anak muda yang radikal adalah bayar harga. Memang tidaklah mudah untuk membayar harga. Kadang kala segala impian pun kandas.
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi. Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku. Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana. Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku. Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
Marilah menjadi anak muda yang radikal, karena dengan demikian anda sudah mengabarkan injil lewat apa yang anda lakukan. Indonesia membutuhkan orang-orang muda yang radikal. Kegagalan pasti ada dan jangan pernah takut karena gagal. Kegagalan adalah pintu menuju kesuksesan. Orang-orang sukses tidak dibentuk dari kemudahan-kemudahan namun dari kesulitan dalam hidupnya. Bangkitlah Orang Muda!
Sumber : berbagai sumber/by tiur